Fashion
adalah sebuah dunia yang dinamis. Tren terus berubah mengikuti selera dan
perkembangan zaman. Setiap masa memiliki trennya sendiri. Industri fashion
mainstream, seperti brand-brand terkenal dipandang hanya milik kalangan
tertentu, formal, dan mahal. Sementara, para pengikut tren meniru dengan
memakai baju murah, mengekor tren. Kalangan ini disebut korban mode. Karena
hal inilah kaos distro lahir.
Kaos distro lahir sebagai gerakan anti
mainstream, karena tidak semua kalangan dapat terwakili dalam tren fashion
mainstream. Kaos distro lahir dari ide dan semangat indepeden. Semangat indie
ini sangat identik dengan kaum muda yang inovatif. Kaos distro merupakan sebuah
produk fashion kreatif.
Dalam kaos distro, indie
berarti memiliki style tersendiri, tidak hanya sekedar ikut-ikutan tren. Kaos
distro menciptakan trennya sendiri, berjiwa muda, independen, dan kreatif. Kaos
distro adalah media untuk menunjukkan identitas. Eksistensi ditunjukkan melalui
media yang kreatif. Tak heran jika desain kaos distro memiliki
karakteristik yang unik dan khas. Desain-desain yang tercetak di kaos adalah
representasi identitas dari pemakainya. Melalui media kaos inilah eksistensi
diri ditunjukkan. Maka, sering kita lihat, anak band misalnya, memakai kaos
distro yang desainnya tak jauh dari musik, seperti gambar drum, gitar, atau
jargon-jargon khas musisi. Tak jarang, kaos distro juga menunjukkan komunitas.
Produsen kaos distro
disebut clothing. Clothing dan
distro adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Clothing adalah sebuah
industri kreatif. Dari sinilah kaos distro dibuat. Pemilihan bahan, pembuatan
desain, penyablonan desain, penjahitan, pemberian label hingga proses packaging kaos distro dilakukan
sendiri oleh clothing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar