Kamis, 20 November 2014

kaos disto sumedang


Fashion adalah sebuah dunia yang dinamis. Tren terus berubah mengikuti selera dan perkembangan zaman. Setiap masa memiliki trennya sendiri. Industri fashion mainstream, seperti brand-brand terkenal dipandang hanya milik kalangan tertentu, formal, dan mahal. Sementara, para pengikut tren meniru dengan memakai baju murah, mengekor tren. Kalangan ini disebut korban mode.  Karena hal inilah kaos distro lahir.
Kaos distro lahir sebagai gerakan anti mainstream, karena tidak semua kalangan dapat terwakili dalam tren fashion mainstream. Kaos distro lahir dari ide dan semangat indepeden. Semangat indie ini sangat identik dengan kaum muda yang inovatif. Kaos distro merupakan sebuah produk fashion kreatif.
                                                Copy of YU.png                                    

Dalam kaos distro, indie berarti memiliki style tersendiri, tidak hanya sekedar ikut-ikutan tren. Kaos distro menciptakan trennya sendiri, berjiwa muda, independen, dan kreatif. Kaos distro adalah media untuk menunjukkan identitas. Eksistensi ditunjukkan melalui media yang kreatif. Tak heran jika desain kaos distro memiliki karakteristik yang unik dan khas. Desain-desain yang tercetak di kaos adalah representasi identitas dari pemakainya. Melalui media kaos inilah eksistensi diri ditunjukkan. Maka, sering kita lihat, anak band misalnya, memakai kaos distro yang desainnya tak jauh dari musik, seperti gambar drum, gitar, atau jargon-jargon khas musisi. Tak jarang, kaos distro juga menunjukkan komunitas.

Picture4.png

Produsen kaos distro disebut clothing. Clothing dan distro adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Clothing adalah sebuah industri kreatif. Dari sinilah kaos distro dibuat. Pemilihan bahan, pembuatan desain, penyablonan desain, penjahitan, pemberian label hingga proses packaging kaos distro dilakukan sendiri oleh clothing.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar